SHARING DIAN PELANGI DENGAN MAHASISWA BUSANA FT UNY

Desainer Dian Pelangi berbagi pengalaman dan pengetahuannya di bidang fesyen dengan mahasiswa pendidikan Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta dalam acara “Dian Pelangi for Fashion Mission Indonesia” di aula KPLT FT UNY (01/04-2016). Dalam programnya itu, Dian Pelangi mengunjungi beberapa kota besar di Indonesia, seperti Medan, Yogyakarta, Surabaya, Bandung, dan Pekalongan untuk bertemu langsung dengan para siswa, mahasiswa peminat fesyen dan wirausahawan yang bergerak di bidang mode sehingga Program Studi pendidikan Tata Busana FT UNY menajdi salah satu sasaran kunjungan Dian Pelangi. “Alhamdulillah, tahun ini adalah tahun ke 8 saya berkarya. Lelah, tangis, jatuh bangun, tawa, canda telah saya liwati semua. Setelah sampai pada titik ini, saya ingin berbagi apa yang telah saya pelajari, saya lalui dan semoga akan bermanfaat bagi teman-teman semua calon-calon desainer Indonesia,” ujar desainer kelahiran 1991 ini diawal acara. Belum lama ini, Dian Pelangi sendiri kembali mengharumkan nama Indonesia dengan terpilih untuk menampilkan koleksinya dalam runway show utama di London Fashion Week Autumn/Winter 2016: Fashion Scoute Ones to Watch pada 20 Februari lalu. “Fashion adalah bisnis dengan nilai yang sangat besar, perputaran uang dalam bidang ini sangat luar biasa, dan saat ini fashion muslim sangat booming dimana Indonesia diproyeksinkan menjadi pusat fashion muslim dunia,” beber Dian. “Negeri ini sangat kaya dengan budaya serta berbagai kekayaan alam lainnya, yang itu semua dapat menjadi inspirasi kita dalam merancang busana. Aku ambil contoh saat ini, Selain batik yang telah mendunia, kain tenun juga tidak kalah populer,” tambah Dian. “Teman-teman disini saya lihat telah mantap memilih bidang fashion sehingga saat ini tidak ada kata lain selain serius dan tekuni,” ucapnya. “Dan perlu diingat temen-temen bahwa Fashion is an art, dan seni itu sangat luas, artinya belajar tentang fashion bukan berarti kita hanya fokus pada kain dan benang saja namun ilmu-lmu lain seperti kuliner atau musik bisa jadi menjadi bahan inspirasi kita dalam merancang busana,” tambah wanita lulusan sekolah mode ESMOD Jakarta itu. Kemudian, ketika menanggapi pertanyaan salah satu mahasiswa terkait marketing, Dian menjelaskan bahwa di era digital ini sosial media sangat membantu dalam pemasaran produk. “Namun, saya lebih prefer ke konsep online to offline yakni promosi online tapi pembelian tetap offline, dengan dating ke butik atau took kita. Sehingga, ketika customer datang ke butik kita, siapa tau mereka juga bisa melihat karya-karya kita yang lain,” beber Dian Pelangi.