SUPERVISI KLINIS INTERNAL DOSEN DAN KEGIATAN SUPERVISI KLINIS EKSTERNAL GURU UNTUK MENINGKATKAN KESIAPAN MAHASISWA TERJUN PLT

Kegiatan supervisi klinis internal dosen dan supervisi eksternal guru dilaksanakan pada Kamis, 25 April 2019 di prodi Pendidikan Teknik Busana PTBB FT UNY. Supervisi dimulai dengan pembukaan oleh Kaprodi Pendidikan Teknik Busana Dr. Widihastuti, M.Pd. secara bersama kelas A dan kelas D yang mengikuti perkuliahan micro teaching. Agenda selanjutnya yakni presentasi mahasiswa yang terpisah antara kelas A dan kelas D. Masing-masing kelas 4 mahasiswa yang praktik mengajar micro. Ruang A terdiri dari pihak eksternal guru yang terlibat adalah Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd. dari SMKN 6 Yogyakarta dan dosen internal adalah Dr. Widihastuti, M.Pd. Ruang B terdiri dari pihak eksternal guru yang terlibat adalah Dra. Dalmini dari SMKN 6 Yogyakarta dan dosen internal Dr. Sri Wening, M.Pd. Dosen pembimbing micro teaching yang terlibat antara lain yaitu Dr. Sri Wening, M.Pd.; Sri Emy Yuli Suprihatin, M.Si.; Sri Widarwati, M.Pd.; Sugiyem, M.Pd.; Enny Zuhni K, M.Kes.; Dr Emy Budiastuti, M.Pd.; Kapti Asiatun, M.Pd.; Dr. Widihastuti, M.Pd.

Tujuan dari penyelenggaraan supervisi klinis ini adalah agar mahasiswa siap diterjunkan Praktik  Lapangan Terbimbing (PLT) ke SMK, materi sesuai dengan sekolah yang dituju, serta memiliki kemampuan secara spiritual, kepribadian dan sosial. Mahasiswa menyampaikan materi untuk praktik micro teaching antara lain mengulas tentang menghias busana, unsur-unsur desain, busana pria, tekstil, pembuatan dan materi lain yang disesuaikan dengan kurikulum SMK pada saat ini.  Praktik micro untuk pembelajaran teori dan praktik baik secara kelompok maupun individu.

Rangkaian acara selanjutnya yaitu penyampaian materi tentang Persiapan dan Pengalaman menjadi Guru SMK Bidang Busana oleh Guru Senior SMK. Guru memberikan pemahaman tentang Kurikulum SMK saat ini lebih menekankan pada Student Centered Learning. Siswa SMK sebagai individu yang dapat belajar dari berbagai sumber, tidak berpusat pada guru saja. Guru merancang pembelajaran agar siswa menjadi aktif dan guru hanya sebagai fasilitator agar tercapainya tujuan pembelajaran dan memberikan pengalaman yang bermakna. Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd. menyampaikan bahwa mahasiswa harus aktif berkomunikasi dengan guru pembimbing di sekolah. Komunikasi diperlukan untuk merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan sekolah. Dra. Dalmini juga mengungkapkan hal yang sama yakni perlunya komunikasi dengan guru pembimbing agar tujuan pembelajaran tercapai. Menjadi seorang guru harus mengetahui bagaimana cara mentransfer ilmu/pesan pada siswa dan pandai dalam berkomunikasi.