LULUS DENGAN BEKAL PENGALAMAN KERJA DI JEPANG

Ismi Nasya, dan dua kawannya Afifah Fathiin, dan Qonita Fitriani Sarie peserta Yudisium Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta periode Oktober 2018 (01/11/2018) patut berbangga karena lulus dengan bekal pengalaman kerja selama kurang lebih setengah tahun di Jepang. Mereka mengikuti Program Magang Internasional yang diselenggarakan FT UNY beberapa waktu silam.

Ismi Nasya, saat didapuk sebagai perwakilan Yudisium dalam sambutannya, mengungkapkan pengalaman kerjanya di Jepang benyak memberikan nilai-nila baru tentang dunia kerja, kemandirian serta kerja keras. “Bekerja disana menuntut kedisiplinan yang tinggi terlebih kami bekerja di perusahaan bakery sehingga higienitas merupakan komponen utama,” ujarnya.

“Bahkan sebelum sebelum masuk perusahaan, ada beberapa tahapan yang harus kami lalui untuk memastikan kami benar-benar bersih saat bekerja,” ceritanya.

Bagi yang pernah bekerja di perusahaan-perusahaan Jepang, memang tidak asing lagi dengan istilah 5S. Sebagian besar perusahaan-perusahaan Jepang menerapkan konsep 5S sebagai fundamental atau dasar dari Manajemen, terutama perusahaan-perusahaan manufacturing.

“5S” yang berasal dari 5 kata dalam bahasa jepang yaitu, Seiri, Seiton, Seisou, Seiketsu, dan Shitsuke. Jika kita terjemahkan dalam bahasa Indonesia ia akan menjadi Pemilahan, Penataan, Pembersihan, Pembiasaan, Pendisiplinan. Sehingga dalam beberapa pabrik, kosa kata 5S ini sudah diubah menjadi “5P” atau dalam konteks lain ia berubah menjadi 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) walaupun untuk yang terakhir ini terkesan sedikit memaksa, tetapi masih memiliki semangat yang sama dengan 5S.

Sementara itu Dekan Fakultas teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Dr. Widarto, dalam sambutannya menyamapiakan selamat kepada seluruh peserta yudisum seraya memotivasi mereka untuk tidak segan berkorban dan terus bekerja keras. “Para peserta magang di Jepang ini telah menunjukkan perjuangannya dimana mereka rela mengorbankan kuliahnya selama kurang lebih satu semester namun tetap bisa lulus dengan predikat “Cumlaude”, ujar Dekan Yudisium Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

“Kesempatan sukses seulalu terbuka dan bertebaran dimana-mana, namun tidak semua mau “turun” untuk menjemput dan memaksimalkan peluang itu. Maka jadi lah peribadi yang senantiasa memanfatkan kesempatan dengan perjuangan dan kerja keras,” tutup Widarto.